BEVEL

Seperti halnya tool tool yang lain yang sering kita gunakan didalam pembuatan objek 3D  dengan menggunakan NewTek Lightwave Modeler. Pada dasarnya Bevel bekerja secara fungsinya hampir sama dengan Extrude, Bevel hanya dapat bekerja dan berpengaruh terhadap Polygon saja. Hanya saja didalam bevel memberikan penambahan polygon ditiap-tiap poligonnya sehingga jika kita melakukan bevel pada polygon yang bersandingan secara otomatis akan kita dapat dua polygon yang terpisah dari dua polygon yang saling berimpitan edge nya itu.
Untuk melakukan dan mencoba bevel bisa Anda cari di Multiply à Extend à Bevel, selain itu juga bisa dengan menggunakan shortcut defaultnya dari NewTek sendiri yaitu B.  Perhatikan gambar disamping bahwa disitu terlihat sebuah jendela option numeric untuk Bevel itu sendiri. Seperti halnya sebagian tool yang lainnya yang juga mempunyai pengatutan numeric nya yang digunakan untuk perhitungan secara manual dan mencari ketepatannya.  Untuk menampilkan jendela seperti pada gambar disamping bisa langsung Anda lakukan buka bevel dengan cara masuk ketiap-tiap menu tersebit atau dengan shortcut B, setelah itu lakukan tekan tombol N pada keyboard untuk menampilkan jendelan numeric ini, namun perlu diingat bahwa untuk membuka dan mengaktifkan bevel setidaknya Anda harus mempunyai sebuah polygon atau object yang siap untuk kita modifikasi bentukya.

Langsung saja untuk fungsinya, Action berarti kita gunakan untuk memberikan inputan kepada object kita secara langsung, apapun yang kita ubah nilainya didalam numeric bevel ini akan langsung berpengaruh terhadap object yang kita maksudkan dan bisa langsung kita lihat perubahannya demi tiap perubahan yang kita lakukan di numeric bevel ini. Shift merupakan ukuran yang jika kita ubah akan mempengaruhi seberapa panjang/jauh polygon object kita terkena extrude(bevel adalah  extrude untuk tiap-tiap polygon menjauh dari keadaan polygon normalnya), dengan keadaan size polygon yang tetap sama. +/- dibawah tepat shift digunakan untuk  untuk memberikan
pengacakan dari jauhnya poligon yang terkena bevel, semakin tinggi nilai yang kita berikan akan semakin tidak beraturan jauhnya polygon kita yang terkena bevel. Inset kita gunakan untuk mengatur besar kecilnya atau size dari polygon kita yang terkena bevel. Sedangkan tanda +/- dibawahnya lagi, itu juga berfungsi hampir sama dengan +/- yang atas tadi, hanya saja +/- yang ini jika kita ubah nilainya, akan berpengaruh kepada Inset. Berarti semakin tinggi nilai +/- yang kita berikan akan semakin tidak beraturan size polygon yang ada. Untuk inner dan bevel merupakan arah dari polygon yang terkena bevel, inner berarti polygon akan merujuk ke arah tengah dari object kita, begitu pula sebaliknya untuk outer maka akan merujuk kearah luar dari titik normal object kita.
Terlihat kita sudah mempunyai sebuah bola yang masih terlihat sangat kasar tiap-tiap polygonnya ysng masih disebut dengan primitive. Tepat polygon yang tengah sudah saya seleksi melingkar/ melintang dari bola tesebut dengan keadaan normalnya. Melakukan beveling jika sebelumnya tidak terlebih dahulu kita seleksi polygon yang akan kita bevel, maka secara otomatis NewTek akan melakukan bevel kesemua polygon yang ada, maka dari itu saya hanya menyeleksi polygon tengahnya saja yaitu yang melintangi bola tersebut, untuk dilakukan bevel.
Ini adalah hasil setelah kita lakukan bevel, dengan menekan tombol B, dan lanjutkan menekan tombol N untuk menampilkan numeric bevelnya. Terlihat bahwa polygon yang kita seleksi menjauh dari polygon normalnya, semakin tinggi nilai shift yang kita berikan maka akan semakin jauh dari keadaan polygon normalnya. Semakin tinggi nilai +/- akan semakin tidak beraturan jarak menjauhnya polygon dari normalnya.
akan berbeda lagi dengan yang ini, kalau untuk pengaturan yang inset, yang kita perhatikan bukan lagi jarak jauh nya dari keadaan normalnya, tapi zise polygon yang kita bevel. Semakin besar nilai inset yang diberikan maka akan semakin sempit polygon yang kita bevel. Dan semakin besar nilai +/- yang kita berikan akan semakin tidak beraturan pula lebar polygon yang kita bevel dari tiap-tiap polygonnya.

Contoh simple dengan bantuan bevel tool. Sepertihalnya kita ingin membuat sebuah kipas, kipas mempunya baling-baling yang mempunyai ukuran yang sama, baik lebar maupun panjangnya, untuk membuat kipas yang sederhana seperti gambar disamping akan lebih mudah dengan menggunakan bevel, kesamaan antar baling-baling tetap terjaga. Namun ada Tips lain untuk membuat kipas seperti itu, tanpa menggunakan numeric bevel.
Bevel tanpa numeric bevel.
Kita juga bisa menggunakan fungsi mouse untuk mengaturnya: drag mouse kearah depan/belakang untuk mengatur jarak dari polygon normalnya sama fungsinya dengan Shift didalam numeric bevel. Drag mouse kearah kanan/kiri untuk mengatur luas polygon sama fungsinya dengan inset didalam numeric bevel.





No comments:

Pages